Pelibatan Karyawan dalam Perkembangan Lembaga Informasi
Pengeloaan SDM berarti penyiapan suatu rencana yang
terkoordinasi untuk menjamin bahwa SDM yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Pengelolaan SDM menurut definisi ini
akan ditentukan oleh banyak hal, pandangan mengenai SDM itu sendiri, organisasi
itu berada, dan dalam organisasi yang mengitari organisasi tersebut. Bilamana pandangan
mengenai SDM didominasi oleh fungsinya sebagai tenaga kerja, yaitu sebagai faktor
produksi, maka ini mengisyaratkan pendekatan dan cara tertentu pengelolaan SDM.
Pendekatan tersebut utamanya adalah pendekatan ekonomi. Sebaliknya bilamana SDM
dianggap sebagai manusia dan faktor produksi sekaligus secara holistik, maka cara
dan pandangan pengelolaan SDM akan amat berbeda. Pendekatan-pendekatan yang
diisyaratkan oleh pendangan holistic mengenai SDM adalah pendekatan menejemen SDM pula yaitu, menejemen yang mempertimbangkan secara
seimbang berbagai dimensi; bukan hanya mengenai ekonomi, dan fungsi manusia.
Selama ini faktor SDM dalam bidang informasi hanya sebatas
sebagai aktor yang melayani pemustaka dalam membantu memenuhi kebutuhan informasi.
Pustakawan sudah sejatinya bertugas selain penyedia layanan juga sebagai actor pemikir
dan pembuat inovasi dalam pengembangan perpustakaan di mana mereka menyalurkan pikiran
dan juga inovasi yang maksimal demi terciptanya lingkungan organisasi yang
mumpuni dan dipercaya konsumen atau pelanggan.
Pelibatan karyawan dalam mengelola sebuah manajemen pengetahuan
dinilai mengikutsertakan para karyawan pada semua level organisasi dalam pembuatan
keputusan atau pemecahan masalah. Pemberdayaan karyawan/SDM dapat diartikan sebagai pelibatan karyawan
yang benar-benar berarti (signifikan). Dengan demikian pemberdayaan tidak hanya
sekedar memiliki masukan, tetapi juga memperhatikan, menindaklanjuti masukan tersebut
apakah akan diterima atau tidak. Tanpa adanya pemberdayaan dan pemberdayaan SDM
(karyawan) hanyalah alat menejemen yang
tidak ada gunanya. Oleh karena itu pelibatan harus dibarengi dengan pemberdayaan
karyawan. Usaha pemberdayaan karyawan dapat dimulai dengan :
1. Keinginan manager dan penyedia untuk memberi tanggung
jawab kepada karyawan
2. Melatih penyedia dan karyawan mengenai bagaimana cara
untuk melakukan delegasi dan menerima tanggung jawab
3. Komunikasi dan umpan balik perlu diberikan oleh menejer
dan penyedia kepada karyawan.
4. Penghargaan dan pengakuan sebagai hasil evaluasi perlu
diberikan kepada karyawan sebagai tanda penghargaan terhadap kontribusi mereka kepada
perusahaan. (Fandi Ciptono & Anastasia Diana 2003: 129)
Solusi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan perencanaan
strategis. Perencanaan Strategis adalah proses penentuan tujuan organisasional dan
program tindakan yang menyeluruh untuk mencapai tujuan. Perencanaan stategis meliputi
serangkaian langkah, yang setiap langkahnya melibatkan pengumpulan data yang
banyak, analisis dan evaluasi yang berulang-ulang
oleh managemen.
Referensi
Tjiptono, F. & Diana, A. 2003. Total Quality Management. Andi Offset:
Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar