Kepemimpinan dalam TQM
Di dalam sebuah kelompok masyarakat
seperti organisasi, perusahaan, unit kerja, dan komunitas lainnya tentu
terdapat seseorang yang sangat berpengaruh didalamnya di mana kerap disebut
sebagai seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen
yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Pondasi sebuah organisasi
bergantung pada gaya kepemimpinan yang dijalankan, tidak menutup kemungkinan
kepemimpinan luas jangkauannya pada berbagai faktor antara lain perihal struktur,
tatanan, koalisi, kekuasaan dan kondisi lingkungan, disamping itu kepemimpinan
dapat menjadi alat pemecahan terhadap beberapa persoalan dalam organisasi.
Menurut Goetsch dan Davis (1994)
kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar
bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha dalam mencapai atau
melampaui tujuan organisasi. Dengan kata lain kepemimpinan dapat berarti suatu
proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin,
membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil
yang diharapkan. Seorang pemimpin harus memiliki basis yang kuat, taktik dan
strategi yang tepat untuk dapat menempuh tujuan organisasi dengan memberdayakan
karyawan yang dimiliki sehingga kesuksesan organisasi dapat menjadi prestasi
bersama.
Secara umum seorang pemimpin yang baik
memiliki karakteristik berikut, yakni menyadari tanggung jawab dalam mengemban
tugasnya, memiliki model peranan yang senantiasa positif, komunikatif, memiliki
pengaruh yang positif, dan memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain
(Goetsch, 1997). Seorang pemimpin memiliki peran yang cukup penting dalam
sebuah organisasi yaitu antara lain dapat menciptakan perubahan, menjadi
perantara kebutuhan anggota-anggotanya serta membentuk kerangka etis yang
menjadi dasar aktivitas setiap sumber daya manusia dan orang-orang secara
keseluruhan. Kepemimpinan yang efektif harus dilihat sebagai sebuah proses
timbal balik/dua arah, pemimpin dan anggota saling berpengaruh satu sama lain
(Burns, 1978 dalam Darling, 1992). Kunci dari kualitas organisasi dalam sebuah
perusahaan berfokus pada tiga variabel: perhatian pada pelanggan, inovasi yang
konstan, dan solidnya SDM (termasuk pemimpin) yang menjalankan perusahaan.
Seorang pemimpin yang baik harus dapat bertindak sebagai pembawa perubahan yang
kreatif, tidak hanya pengatur kegiatan rutin. Terdapat empat karakteristik
strategi kepemimpinan yaitu: memperoleh perhatian melalui visinya, kesungguhan
dengan berkomunikasi, membangkitkan kepercayaan, dan memberi kepercayaan dengan
menghargai anggotanya (Cornesky, et.al, 1990).
Namun kepemimpinan tidak sama dengan
manajemen, pemimpin tidak sama dengan manager namun tugas dan peran mereka
dapat beririsan satu sama lain. Seorang pemimpin mengembangkan visi,
menyesuaikan, memberdayakan, melatih, peduli dan memperbaiki sistem, selain itu
juga membuat inovasi dan melakukan hal-hal yang tepat serta berorientasi pada
kualitas bukan kuantitas sedangkan manajer memiliki peran dan tugas utama yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan dan
memperbaiki hasil, secara garis besar hanya mengelola dan melakukan hal benar.
Setiap pemimpin memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda, disesuaikan dengan di mana ia bekerja. Namun pada
dasarnya gaya kepemimpinan merupakan perwujudan dari tiga komponen yaitu,
pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan
tersebut diwujudkan. Terdapat lima gaya kepemimpinan antara lain gaya
kepemimpinan otokratis, demokratis, partisipatif, berorientasi pada tujuan, dan
situasional. Gaya kepemimpinan dalam konteks TQM merupakan kepemimpinan
partisipatif yang meliputi usaha mencari masukan dari karyawan atau
memungkinkan pelibatan karyawan secara langsung dalam proses eksekusi,
mempertimbangkan masukan tersebut dan bertidak berdasarkan masukan tersebut.
Jadi yang menjadi dasar utama adalah pada pemberdayaan karyawan. TQM
membutuhkan tipe kepemimpinan yang khusus dan efektif yang dapat memberi pengaruh yang luar biasa
pada modifikasi tingkah laku dan perubahan sikap manusia. Weinstein (1996)
mengemukakan bahwa TQM lebih dari sekedar kualitas tetapi merupakan suatu
filosofi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan perbaikan yang kontinu.
Referensi
Cornesky, et.al. 1990. Improving Quality in College and Universities. Magna Publication:
New York
Darling, John R. 1992. Total Quality Management: The Key Role of Leadership Strategies. Leadership
and Organization Journal. Vol.13. No.4:3-7
Goetsch, D.L & Davis, S. 1994. Introduction to Total Quality, Quality,
Productivity, Competitivness. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall
International Inc
Weinstein, Michael B. 1996. Improving Safety Program Through Total Quality. Occupational
Hazard. Vol 58:42-46
Komentar
Posting Komentar