Fokus pada Kepuasan Pelanggan
Setiap perusahaan dalam menjalankan
bisnis jasa utamanya memiliki visi dan misi pada kepuasan pelanggan atau customer oriented. Peningkatan layanan
dan pemberian layanan prima adalah salah satu jalan atau strategi yang ditempuh
untuk mempertahankan loyalitas atau kesetiaan pelanggan dalam penggunaan jasa
yang ditawarkan. Band (1991) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
suatu tingkatan di mana kebutuhan, keinginan, dan harapan dari pelanggan dapat
terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan
yang berlanjut. Organisasi yang menaruh perhatian dan fokus pada pelanggan akan
lebih mampu menghadapi persaingan karena mereka telah mengetahui sifat dan
keinginan konsumen mereka. Adanya kepuasaan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, yaitu menurut Tjiptono (2004) adalah 1) terjalin hubungan yang
harmonis antara organisasi dan pelanggan, 2) memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang, 3) mendorong terciptanya loyalitas pelanggan, 4) membentuk
suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi organisasi, 5)
reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan, dan 6) laba yang diperoleh
dapat meningkat. Pelanggan merupakan penerima hasil kerja dari suatu
organisasi, sehingga merekalah yang dapat menentukan kualitasnya seperti apa
dan hanya mereka yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka.
Hal ini merupakan penyebab munculnya slogan kualitas dimulai dari pelanggan.
Ada beberapa unsur penting menurut
Tjiptono dan Diana (2003) di dalam kualitas yang ditetapkan pelanggan, yaitu 1)
pelanggan haruslah merupakan prioritas utama organisasi, keberlangsungan
organisasi tergantung pada pelanggan, 2) pelanggan yang dapat diandalkan
merupakan pelanggan yang paling penting, pelanggan yang membeli/memakai produk
berkali-kali dan pelanggan yang merasa puas terhadap produk/jasa organisasi,
dan 3) kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkan produk berkualitas
tinggi, kepuasan berimplikasi pada perbaikan terus-menerus sehingga kualitas
harus diperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal.
Kunci untuk membentuk fokus pada
pelanggan adalah menempatkan pegawai untuk berhubungan dengan pelanggan dan
memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka
memuaskan pelanggan. Unsur penting dalam dalam pembentukan fokus pada pelanggan
adalah interaksi antara pegawai dan pelanggan. Pemantauan dan pengukuran
kepuasan pelanggan juga menjadi hal yang esensial bagi setiap organisasi. Hal
ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi
keperluan pengembangan dan implementasi strategi organisasi dalam peningkatan
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai metode,
menurut Kotler dalam Tjiptono dan Diana (2003) metode tersebut antara lain, (a)
sistem keluhan dan saran yakni organisasi memberikan kesempatan pada pelanggan
untuk menyampaikan saran dan keluhan misalnya menyediakan kotak saran; (b) ghost shopping yakni pemimpin akan
berperan dan bertindak seolah-olah seperti pelanggan dan merasakan langsung
layanan yang diberikan para pegawainya; (c)
lost customer analysis yakni
organisasi akan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau
pindah ke organisasi lain dalam rangka memahami latar belakang hal itu terjadi;
(d) survey yakni melakukan penelitian dengan teknik wawancara.
Whitely dalam Goetsch dan Davis (1994)
mengemukakan karakteristik organisasi yang sukses dalam membentuk fokus pada
pelanggan, yaitu: (a) visi, komitmen, dan suasana; (b) penjajaran dengan
pelanggan; (c) kemauan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah pelanggan;
(d) memanfaatkan informasi dari pelanggan; (e) mendekati para pelanggan (kontak
langsung); (f) kemampuan, kesanggupan, dan pemberdayaan pegawai; (g)
penyempurnaan produk dan proses secara terus-menerus.
Referensi
Band, W. A. 1991. Creating Value for Customer Designing and Implementation a Total
Corporate Strategy. Canada: John Walley and Sons Inc.
Goetsch, D.L & Davis, S. 1994. Introduction to Total Quality, Quality,
Productivity, Competitivness. Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall
International Inc.
Tjiptono, F. 2004. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Andi Offset:
Yogyakarta
Tjiptono, F. & Diana, A. 2003. Total Quality Management. Andi Offset:
Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar