Kualitas (Mutu)


Kualitas layanan telah menjadi fokus utama bagi setiap manajer, praktisi, dan peneliti karena memberikan dampak yang cukup besar bagi perfoma bisnis suatu perusahaan. Menurut Brown and Swartz (1989) bahwa pelanggan (customers) lebih menyukai dan menghargai perusahaan yang menyediakan layanan berkualitas tinggi. Pelanggan akan menilai kualitas layanan relatif dengan membandingkan persepsi mereka tentang pengalaman layanan yang pernah dialami dengan ekspektasi mereka mengenai kinerja layanan. Kualitas dalam bisnis jasa telah menjadi ukuran sejauh mana layanan yang diberikan memenuhi harapan pelanggan. Perusahaan telah menemukan strategi bahwa untuk meningkatkan laba dan pangsa pasar, mereka harus memperhatikan kualitas layanan. Kualitas layanan adalah kunci bagi perusahaan untuk membedakan produk dan layanan/jasa mereka dari para pesaing  dengan menggunakan kualitas layanan sebagai proses yang dievaluasi langsung oleh pelanggan.
Kualitas telah didefinisikan secara berbeda oleh beberapa penulis, Crosby mendefinisikannya sebagai ‘Kesesuaian dengan persyaratan’ (Crosby, 1984), Eaglier dan Langeard (1987) mendefinisikannya sebagai ‘yang memuaskan pelanggan’, Parasuraman et al. (1994) mencoba mengartikan kualitas layanan sebagai ‘penilaian global atau sikap yang berkaitan dengan keunggulan layanan’. Karena itu, kualitas layanan adalah kunci kelangsungan hidup bagi semua perusahaan yang melayani.
Gronroos (1992) mendefinisikan kualitas layanan sebagai perbedaan antara harapan pelanggan tentang ‘apa yang mereka inginkan’ dan persepsi mereka tentang ‘apa yang mereka dapatkan’. Menurut Gronroos (1994) terdapat tiga dimensi kualitas layanan yaitu, (a) Kualitas teknis, melibatkan pelanggan secara langsung dan dapat diukur secara objektif; (b) Kualitas fungsional, merupakan bagaimana cara layanan disampaikan di mana menyangkut interaksi psikologis antara pembeli dan penjual dan dirasakan secara subjektif yang mencangkup unsur-unsur seperti sikap dan perilaku karyawan, aksesibilitas layanan, penampilan dan kepribadian karyawan, hubungan antar karyawan serta hubungan antara karyawan dengan pelanggan; (c) Citra perusahaan, hasil bagaimana pelanggan memandang perusahaan, dan diharapkan dapat membangun kualitas teknis dan fungsional yang pada akhirnya akan mempengaruhi persepsi layanan.
Kualitas layanan sangat krusial bagi organisasi untuk tetap memberikan layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan. Kualitas layanan adalah ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan sesuai dengan harapan pelanggan (Lewis & Booms, 1983). Memberikan layanan berkualitas berarti memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

Referensi
Angelova, B. dan Zeqiri, J. (2011), Measuring Customer Satisfaction with Service Quality Using American Customer Satisfaction Model (ACSI Model), International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 1 (3), p. 245-248

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep SECI dari Nonaka dan Corporate Amnesia

Kepemimpinan dalam TQM

Fokus pada Kepuasan Pelanggan